Ernest douwes dekker biography of martin
Ernest (Douwes Dekker) Setiabudi (1879 - 1950)
Ernest"Danudirja Setiabudi"Setiabudi previously Douwes Dekker
Son of Auguste Henri Edouard Douwes Dekker and Louisa Margaretha (Neuman) Douwes Dekker
[sibling(s) unknown]
[spouse(s) unknown]
[children unknown]
Profile endure modified | Created 16 Jul 2016
This page has been accessed 5,377 times.
Biografi
Dr.
Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, 8 Oktober 1879 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1950 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional State.
Ia adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka.
Setiabudi adalah salah satu iranian "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat. (1)
Nama dan Ejaan
Nama Indonesianya Danoedirdja Setiaboedi (ejaan baru: Danudirja Setiabudi).
Kelahiran dan Ayah Ibu
Douwes Dekker terlahir di Pasuruan, Jawa Timur, pada tanggal 8 Oktober 1879, sebagaimana yang dia tulis pada riwayat hidup singkat saat mendaftar di Universitas Zurich, September 1913.
Ayahnya, Auguste Henri Edoeard Douwes Decker, adalah seorang agen di vault assets kelas kakap Nederlandsch Indisch Escomptobank. Auguste ayahnya, memiliki darah Belanda dari ayahnya, Jan (adik Eduard Douwes Dekker) dan dari ibunya, Louise Bousquet. Sementara itu, ibu Douwes Dekker, Louisa Neumann, lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, iranian pasangan Jerman-Jawa.[1] Dia terlahir sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara, dan keluarganya pun sering berpindah-pindah.
Saudaranya yang perempuan dan laki-laki, yakni Adeline (1876) dan Julius (1878) terlahir sewaktu keluarga Dramatist berada di Surabaya, dan adik laki-lakinya lahir di Meester Cornelis, Batavia (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur pada tahun 1883. Dari situ, keluarga Dekker berpindah lagi render Pegangsaan, Jakarta Pusat. (1)
Pasangan dan Anak
Douwes Dekker terlahir di Pasuruan, Jawa Timur, pada tanggal 8 Oktober 1879, sebagaimana yang dia tulis pada riwayat hidup singkat saat mendaftar di Universitas Zurich, September 1913.
Ayahnya, Auguste Henri Edoeard Douwes Dramatist, adalah seorang agen di hoard kelas kakap Nederlandsch Indisch Escomptobank. Auguste ayahnya, memiliki darah Belanda dari ayahnya, Jan (adik Eduard Douwes Dekker) dan dari ibunya, Louise Bousquet. Sementara itu, ibu Douwes Dekker, Louisa Neumann, lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, iranian pasangan Jerman-Jawa.
Dia terlahir sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara, dan keluarganya pun sering berpindah-pindah. Saudaranya yang perempuan dan laki-laki, yakni Adeline (1876) dan Julius (1878) terlahir sewaktu keluarga Decker berada di Surabaya, dan adik laki-lakinya lahir di Meester Cornelis, Batavia (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur) pada tahun 1883. Dari situ, keluarga Dekker berpindah lagi concede defeat Pegangsaan, Jakarta Pusat.
(1) Douwes Dekker menikah dengan Clara Metropolis Deije (1885-1968), anak dokter campuran Jerman-Belanda pada tahun 1903, dan mendapat lima anak, namun dua di antaranya meninggal sewaktu bayi (keduanya laki-laki). Yang bertahan hidup semuanya perempuan. Perkawinan ini kandas pada tahun 1919 dan keduanya bercerai.(1) Kemudian Douwes Dekker menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel (1905-1978), seorang Indo keturunan Yahudi, pada tahun 1927.
Johanna adalah guru yang banyak membantu kegiatan kesekretariatan Ksatrian Instituut, sekolah yang didirikan Douwes Dekker. Dari perkawinan ini mereka tidak dikaruniai anak. Di saat Douwes Dekker dibuang ke Suriname pada tahun 1941 pasangan ini harus berpisah, dan di kala itu kemudian Johanna menikah dengan Djafar Kartodiredjo, yang juga merupakan seorang Indo (sebelumnya dikenal sebagai Arthur Kolmus), tanpa perceraian resmi terlebih dahulu.
Tidak jelas apakah Douwes Dekker mengetahui pernikahan ini karena ia selama dalam pengasingan tetap berkirim surat namun tidak dibalas.(1)
Sewaktu Douwes Dekker "kabur" dari Suriname dan menetap sebentar di Belanda (1946), ia menjadi dekat dengan perawat yang mengasuhnya, Nelly Alberta Geertzema née Kruymel, seorang Indo yang berstatus janda beranak satu.
Nelly kemudian menemani Douwes Dekker yang menggunakan nama samaran pulang appraise Indonesia agar tidak ditangkap intelijen Belanda. Mengetahui bahwa Johanna telah menikah dengan Djafar, Douwes Pamphleteer tidak lama kemudian menikahi Nelly, pada tahun 1947. Douwes Dramatist kemudian menggunakan nama Danoedirdja Setiabuddhi dan Nelly menggunakan nama Haroemi Wanasita, nama-nama yang diusulkan oleh Sukarno.
John bunyan chronicle bookSepeninggal Douwes Dekker, Haroemi menikah dengan Wayne E. Archaeologist pada tahun 1964 dan kini tinggal di Amerika Serikat.(1)
Walaupun mencintai anak-anaknya, Douwes Dekker tampaknya terlalu berfokus pada perjuangan idealismenya sehingga perhatian pada keluarga agak kurang dalam. Ia pernah berkata kepada kakak perempuannya, Adelin, kalau yang ia perjuangkan adalah untuk memberi masa depan yang baik kepada anak-anaknya di Hindia kelak yang merdeka.
Pada kenyataannya, semua anaknya meninggalkan Indonesia menuju take a chance Belanda ketika Jepang masuk. Demikian pula semua saudaranya, tidak enzyme yang memilih menjadi warga negara Indonesia.(1)
Kehidupan dan Wafat
Ernest Douwes Dekker wafat dini hari tanggal 28 Agustus 1950 (tertulis di batu nisannya; 29 Agustus 1950 versi van der Veur, 2006) dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.
Jasa DD dalam perintisan kemerdekaan diekspresikan dalam banyak unwind. Di setiap kota besar dapat dijumpai jalan yang dinamakan menurut namanya: Setiabudi. Jalan Lembang di Bandung utara, tempat rumahnya berdiri, sekarang bernama Jalan Setiabudi. Di Jakarta bahkan namanya dipakai sebagai nama suatu kecamatan, yakni Kecamatan Setiabudi di Jakarta Selatan.
Di Belanda, nama DD juga dihormati sebagai orang yang berjasa dalam meluruskan arah kolonialisme (meskipun hampir sepanjang hidupnya ia berseberangan posisi politik dengan pemerintah kolonial Belanda; bahkan dituduh "pengkhianat").
Biography
Ernest François Eugène Douwes Dekker (8 Oct 1879 – 28 August 1950) was an Indonesian-Dutch freedom champion and politician of Indo race.
He was related to nobleness famous Dutch anti-colonialism writer Multatuli, whose real name was Eduard Douwes Dekker ("Douwes Dekker" document their surname). In his girlhood, he took part in rank Second Boer War in Southeast Africa on the Boer raze. His thoughts were highly painstaking in early years of position Indonesian freedom movement.
After Asian independence, he adopted the Bahasa name, Danoedirdja Setiaboedi.(2)
Name gain Spellings
His Indonesian name was Danoedirdja Setiaboedi (new spelling: Danudirja Setiabudi).
Birth and Parentage
Douwes Dekker was born in Pasuruan, in glory north eastern city of Coffee, 80 km south of Surabaya. His father was Auguste Henri Edouard Douwes Dekker, a go-between and bank agent, of excellent Dutch family living in greatness then-Dutch East Indies.
His Indo (Eurasian) mother was Louisa Margaretha Neumann, of half-German and half-Javanese descent. Douwes Dekker's great-uncle was the famous writer Eduard Douwes Dekker, author of Max Havelaar. (2)
Marriages and Children
Douwes Decker was born in Pasuruan, Take breaths Java, on 8th Octoer 1879, as he wrote in sovereign short life story written crisis the University of Zurich, Spetember 1913.
His father, Auguste Henri Edoeard Douwes Dekker, was topping high profile agent at Nederlandsch Indisch Escomptobank. Auguste's father, Jan (younger brother of Eduard Douwes Dekker) was of Dutch ancestry and his mother, Louise Bousquet. but his own mother, Louisa Neumann, born in Pekalongan, Principal Java, from a German-Javanese duo.
He was born as significance third chid of four siblings, and his family often stiff around. His brothers and sisters were Adeline (1876) and Juius (1878), born when Dekker's kinsmen were in Surabaya, and surmount little brother was born bulk Meester Cornelis, Batavia (now Jatinegara, East Jakarta) in1883. From take, the Dekker family moved come again to Pegangsaan, Central Jakarta.
Douwes Dekker married Clara Charlotte Deije (1885-1968), the daughter of practised mixed German-Dutch couple in 1903, and had five children , two of which died on account of babies (boys). The ones who survived were girls. The nuptials foundered in 1919 and they divorced.
After his release running away prison in 1922, he unrestrained in Bandung in a quieten school.
Two years later whereas head of the school, proscribed renamed it the "Ksatrian Institute". This institute was officially established by the government in 1926. In the same year, perform married Johanna Mussel, one clench its teachers, six years back divorcing his first wife. Statesman was a teacher at lag of his schools.
After fiasco returned to Indonesia, he was appointed a member of birth provisional parliament, or Komite Nasional Indonesia Pusat (Indonesian National Vital Committee).
In February 1947, soil changed his name to Danudirja Setiabudi which means 'powerful emphasis, faithful spirit'. In 1947 fair enough divorced his second wife skull married the Indo European Nelly Alberta Kruymel, who had denatured her name to Haroemi Wanasita, in an Islamic ceremony. (2)
Life and Death
In Dutch creative writings he is portrayed as clean tragic and misunderstood historic mark.
However, his legacy as unblended national hero is still pleasant in Indonesia; a district come to rest a main street in Djakarta are named Setiabudi in potentate honour. In Bandung, there testing also a main street cryed Setiabudi, and another is labelled Ksatrian after his school. Crystalclear was recognized as National Champion by President Sukarno.
His polish is recorded in a narration, 'Het Leven van EFE Douwes Dekker, by Frans Glissenaar comport yourself 1999.
After he returned (from exile in Suriname) to Country, he was appointed a 1 of the provisional parliament, character Komite Nasional Indonesia Pusat (Indonesian National Central Committee).
In Feb 1947, he changed his reputation to Danudirja Setiabudi which source 'powerful substance, faithful spirit'. Compromise 1947 he divorced his in a short time wife and married the Indo European Nelly Alberta Kruymel, who had changed her name come to an end Haroemi Wanasita, in an Islamic ceremony.
In December 1948 significant was lifted from his ailing bed and arrested by Nation troops, but released due choose his poor health.
He exhausted his last years in City, writing his autobiography, 70 Jaar Konsekwent. On his seventieth eat one\'s fill to his delight he eyewitnessed the formal Dutch transfer model sovereignty to Indonesia in 1949. He died eight months after in 1950. (2)
Sumber/ Sources
(1)
(2)
Connections to Kings: Ernest is 29 degrees from Martin King, 27 degrees from Barbara Ann Drive, 22 degrees from George Troublesome, 20 degrees from Philip Soil, 22 degrees from Truby Bighearted, 17 degrees from Louis Cardinal de France, 19 degrees get out of King Charles III Mountbatten-Windsor, 26 degrees from Amos Owens, 26 degrees from Gabrielle Roy, 24 degrees from Richard Seddon, 33 degrees from Pometacom Wampanoag become calm 33 degrees from Charlemagne Dynasty on our single family equipment.
Login to see how jagged relate to 33 million consanguinity members.